Dikutip dari LLDIKTI Wilayah XIII Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIII kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong mutu pendidikan tinggi di wilayahnya melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi calon akreditasi Prodi Unggul. Kegiatan ini berlangsung pada 24 April 2025 di Aula Kantor LLDikti Wilayah XII. Ketua panitia, Dr. M. Nur, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kehadiran seluruh peserta menunjukkan komitmen kuat dari masing-masing perguruan tinggi untuk mengikuti proses pendampingan. Namun ia juga mengingatkan bahwa masih banyak perguruan tinggi yang kurang memperhatikan proses penjaminan mutu.
Pada rapat koordinasi tersebut, terdapat dua narasumber utama yaitu Prof. Dr. Ir. Suhendrayatna, M. Eng. dan Dr. Ir. Muhammad Aman Yaman, M. Agric. Sc., yang membahas pentingnya transformasi sistem penjaminan mutu untuk mencapai akreditasi unggul. Prof. Suhendrayatna menjelaskan untuk mencapai akreditasi unggul, perguruan tinggi harus menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara efektif. SPMI ini mengikuti siklus PPEPP: Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan.
Para narasumber juga sepakat bahwa ada empat hal penting untuk bisa mencapai akreditasi unggul:
- Komitmen pimpinan kampus
- Peningkatan kemampuan dosen dan staf
- Pemanfaatan teknologi untuk sistem mutu
- Penguatan aturan dan tata kelola internal
Digitalisasi Sistem Mutu: Langkah Penting yang Tidak Bisa Diabaikan
Saat ini, teknologi sudah menjadi bagian penting dalam pengelolaan perguruan tinggi. Digitalisasi sistem mutu membuat proses pemantauan dan evaluasi mutu jadi lebih mudah, cepat, dan transparan. Semua data dan dokumen bisa tersimpan dengan rapi, dan mudah diakses kapan saja.
Selain itu, sistem digital juga mempermudah proses pelaporan ke berbagai pihak, termasuk untuk keperluan akreditasi. Inilah sebabnya perguruan tinggi sangat dianjurkan untuk mulai mengubah sistem manual menjadi digital.
SIAKAD 4.0: Solusi Cerdas Tata Kelola Kampus yang Lebih Baik
Salah satu solusi digital yang bisa membantu perguruan tinggi adalah SIAKAD 4.0 Mataer Digital. Sistem terintegrasi SIAKAD 4.0 Mataer Digital tidak hanya mengelola data akademik seperti jadwal kuliah, KRS, KHS, dan ujian tetapi juga mendukung proses tata kelola perguruan tinggi. SIAKAD 4.0 membantu perguruan tinggi mulai dari proses PMB yang dimana sudah dapat mengakomodir ujian cbt, prasyarat berjenjang, hingga melakukan pembayaran juga sudah bisa di didalam portal PMB. SIAKAD 4.0 juga mengakomodir hingga tracer study, dimana adanya fitur tracer study memudahkan perguruan tinggi dalam mengumpulkan data alumni. Pengisian tracer study melalui SIAKAD 4.0 dapat terisi secara menyeluruh oleh seluruh alumni karena ada batasan yang dapat diaktifkan, sehingga pengisian bisa lebih optimal.
Selain itu, dengan SIAKAD 4.0, perguruan tinggi bisa membantu mempermudah pelaporkan data ke PDDikti karena sistem yang sudah terintegrasi dengan Neofeeder PDDikti. Selain itu juga mempercepat pelaporan yang dilakukan karena terdapat fitur valalidasi data, sehingga dengan mudah dan cepat perguruan tinggi bisa mengetahui jika ada kesalahan data. Melalui fitur validasi data tersebut, pelaporan lebih akurat dan tidak memakan waktu.
Melalui penggunaan SIAKAD 4.0, perguruan tinggi bisa menjalankan tata kelola yang lebih efektif, dan siap menghadapi proses akreditasi menuju Perguruan Tinggi Unggul. Digitalisasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan untuk meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan tinggi di Indonesia.
Hubungi kami sekarang di 0851 2109 5053 (Sifana) untuk informasi dan demonstrasi SIAKAD 4.0 lebih lanjut.
