Belum lama ini, beberapa bantuan lembaga pada anggaran layanan publik Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terkena efisiensi anggaran oleh Diktorat Jenderal Anggaran Kementrian Keuangan (DJA) Kemenkeu. Kemendiktisaintek mengusulkan bantuan-bantuan ini kembali ke pagu awal untuk mendukung operasi perguruan tinggi dan menghindari kemungkinan uang kuliah tunggal (UKT) naik.
Soal efisiensi anggaran dibahas lebih lanjut oleh Mendiktisaintek baru Brian Yuliarto beserta jajaran dengan pimpinan PTN se-Indonesia, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), dan Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI) secara hybrid di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Ditanya terkait efisiensi BOPTN dan rencana pihak Kemdikti-PTN mengenai UKT, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek Togar M Simatupang mengatakan “Efisiensi sesuatu yang baik dan akan dilakukan untuk menghilangkan pemborosan dan pemanfaatan teknologi.”
“Teknologi beragam, mulai dari simplifikasi proses kerja atau sistem kerja, pemanfaatan teknologi digital termasuk pembelajaran daring atau pertemuan daring, berbagi sumber daya, atau berbagi luaran,” jelas Togar pada detikEdu, ditulis Jumat (21/2/2025).
Untuk mendukung program-program yang dinilai Kemdikti oleh perguruan tinggi terutama tentang pemanfaatan teknologi, maka perguruan tinggi perlu menghadirkan sistem informasi akademik seperti SIAKAD 4.0 yang sudah saling terintegrasi. SIAKAD 4.0 memungkinkan pengelolaan kegiatan akademik secara efisien, proses kegiatan belajar mengajar secara daring, penjadwalan perkuliahan, sistem keuangan real-time, termaksud pengelolaan data mahasiswa dan pelaporan tracer study yang menjadi salah satu prasyarat akreditasi perguruan Tinggi.
Platform ini dapat mendukung transparansi dalam proses evaluasi dalam pengelolaan data akademik, memastikan keterbukaan informasi, serta meningkatkan efisiensi operasional institusi. SIAKAD 4.0 Mataer Digital juga memberikan solusi praktis untuk meringankan beban kerja administrasi dosen. Mulai dari penginputan data mahasiswa, rekapitulasi nilai, hingga pengelolaan dokumen yang diperlukan untuk pelaporan data Beban Kerja Dosen (BKD) ke sistem SISTER, semua dapat dikelola dengan mudah melalui SIAKAD 4.0.
Meskipun sudah dibantu dengan sistem seperti SIAKAD 4.0, perguruan tinggi juga perlu mengambil langkah strategis lainnya untuk mendukung penilaian Kemdikti terkait pemanfaatan teknologi. Salah satunya adalah meningkatkan pelatihan dosen agar metode pengajaran bisa lebih sesuai dengan kebutuhan mahasiswa saat ini. Selain itu, perguruan tinggi perlu mendorong kolaborasi riset antar universitas dan memperluas jaringan internasional untuk memperkuat kualitas akademik. Tak kalah penting, perguruan tinggi juga harus mengoptimalkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial dan lingkungan, yang akan membantu meningkatkan penilaian di aspek pengabdian kepada masyarakat. Semua ini dapat dilakukan secara lebih efisien dengan dukungan sistem yang terintegrasi seperti SIAKAD 4.0.
Mari tingkatkan efisiensi akademik melalui SIAKAD 4.0 dari Mataer Digital untuk pengelolaan data yang lebih efektif. Dengan memanfaatkan platform ini, perguruan tinggi dapat lebih mudah memenuhi penilaian Kemdikti terkait pemanfaatan teknologi, memperkuat kolaborasi riset, dan meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial.
Jadilah perguruan tinggi yang memimpin inovasi dalam pengelolaan akademik modern. Segera tingkatkan sistem akademik sekarang juga! Hubungi kami di 085731238294 untuk solusi SIAKAD 4.0 yang terintegrasi dan sesuai kebutuhan kampus Anda!
