Tahun ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan tinggi Indonesia. Berdasarkan hasil terbaru QS World University Rankings (QS WUR) 2026, Indonesia mencatat lonjakan peringkat sebesar 46%, sebuah pencapaian yang mencerminkan kolaborasi, dan peningkatan kualitas berbagai elemen di perguruan tinggi nasional. Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga titik balik penting bagi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk memperkuat strategi transformasi pendidikan tinggi yang lebih kolaboratif, inklusif, dan berdampak global.
Berdasarkan laman kemdiktisaintek.go.id, Kemdiktisaintek menyelenggarakan sosialisasi strategis nasional untuk memperkuat program perguruan tinggi kelas dunia. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi, Direktur Riset LPDP, para pimpinan PTN-BH, wakil rektor, serta tim pakar pendidikan tinggi. Melalui kegiatan ini, pemerintah mendorong perguruan tinggi untuk bertransformasi menjadi kampus berdampak—kampus yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia. Strateginya mencakup peningkatan kualitas akademik, kolaborasi internasional, serta akses pendidikan yang adil bagi semua.
Untuk menjadi kampus kelas dunia, tidak cukup hanya mengandalkan prestasi riset atau jumlah publikasi. Kampus juga perlu memiliki sistem pendukung yang kuat dan modern, khususnya dalam hal pengelolaan akademik.
Salah satu sistem pendukung penting adalah Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) yang dapat membantu perguruan tinggi dalam mengakomodir kebutuhan akademik di perguruan tinggi. Sistem ini juga penting untuk mendukung kampus dalam proses akreditasi dan menjadi kampus yang mampu berdaya saing.
SIAKAD Mataer hadir untuk mendukung pengelolaan seluruh aktivitas akademik secara terintegrasi dan efisien. Dengan SIAKAD Mataer, kampus dapat mengelola data mahasiswa, mata kuliah, dan dosen dalam satu platform yang saling terhubung. Proses KRS, presensi, penilaian, hingga pelaporan PDDikti dilakukan secara otomatis dan real-time, sehingga dosen dan admin kampus tidak lagi disibukkan dengan proses manual yang memakan waktu. Sistemnya yang sudah berbasis cloud server, sehingga aplikasi mudah diakses kapan pun dan dimana pun dan semua data tersimpan dengan aman.
Keunggulan lain dari SIAKAD Mataer adalah adanya layanan pengembangan berkelanjutan yang disediakan oleh tim pengembang. Artinya, ketika ada perubahan regulasi atau kebijakan baru dari pemerintah, misalnya pembaruan standar pelaporan PDDikti, instrumen akreditasi, atau sistem integrasi lainnya, maka penyesuaian terhadap aplikasi bukan menjadi beban perguruan tinggi. Tim pengembang SIAKAD Mataer secara aktif akan melakukan pembaruan sistem sesuai regulasi terbaru, sehingga kampus dapat terus menjalankan operasional akademik tanpa gangguan.
Hal ini tentu menjadi solusi bagi banyak perguruan tinggi yang tidak memiliki tim IT internal khusus. Tanpa harus membentuk unit pengembangan aplikasi sendiri, kampus tetap bisa mengikuti dinamika peraturan pemerintah dan standar nasional secara tepat waktu. Dengan begitu, SIAKAD Mataer bukan hanya menjadi alat bantu teknis, tetapi juga mitra strategis dalam memastikan kampus selalu siap menghadapi audit, akreditasi, dan kewajiban pelaporan
Melalui dukungan teknologi seperti SIAKAD Mataer, perguruan tinggi tidak hanya meningkatkan efisiensi pengelolaan akademik, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam menghadapi tantangan global. Ingin tahu lebih lanjut mengenai SIAKAD Mataer? Hubungi 0851 2123 9385 (Sifana) untuk informasi lebih lanjut dan demo SIAKAD Mataer!
