Dalam pesatnya perkembangan teknologi, inovasi menjadi tombak utama perkembangan berbagai instansi, salah satunya pada dunia pendidikan. Saat ini perguruan tinggi dihadapkan pada kebutuhan untuk mengelola data akademik yang terus berkembang dengan skala besar. Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) memainkan peran penting dalam memastikan efisiensi pengelolaan data mahasiswa, dosen, dan proses akademik lainnya. Namun, arsitektur monolitik yang sering digunakan pada sistem tradisional memiliki keterbatasan dalam hal skalabilitas, fleksibilitas, dan pemeliharaan. Oleh karena itu, implementasi arsitektur microservices menjadi solusi yang relevan untuk menghadapi tantangan ini.
Apa Itu Arsitektur Microservices?
Arsitektur microservices adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak di mana aplikasi dibangun sebagai sekumpulan layanan kecil yang berdiri sendiri. Setiap layanan memiliki tanggung jawab tunggal dan dapat dikembangkan, diuji, serta layanan yang relevan, bukan seluruh aplikasi.
Implementasi Microservices pada SIAKAD
Dengan pendekatan yang terstruktur pengembangan SIAKAD dengan arsitektur microservices, perguruan tinggi dapat mempertimbangakan jika ingin menciptakan SIAKAD nya sendiri atau harus menggunakan jasa vendor. Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam implementasi arsitektur microservices untuk SIAKAD.
Skalabilitas yang Lebih Baik
Skalabilitas independen: Setiap microservice dapat diskalakan secara terpisah sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika ada lonjakan beban pada modul pendaftaran, hanya layanan pendaftaran yang perlu diskalakan, tanpa mempengaruhi layanan lainnya.
Pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien: Microservices memungkinkan penyesuaian kapasitas layanan secara spesifik, sehingga penggunaan sumber daya (CPU, memori, dll) lebih optimal.
Pengembangan dan Pemeliharaan yang Lebih Cepat
Tim independen: Setiap tim dapat fokus pada pengembangan microservice tertentu, yang mempercepat proses pengembangan dan meminimalkan ketergantungan antar tim.
Pembaruan terpisah: Pembaharuan atau perbaikan dapat dilakukan pada masing-masing microservice tanpa mempengaruhi sistem secara keseluruhan, mengurangi risiko gangguan pada layanan.
Integrasi yang Lebih Mudah
Interoperabilitas: Microservices memungkinkan integrasi yang lebih mudah dengan sistem lain melalui API standar. Ini memudahkan SIKAD untuk berintegrasi dengan sistem eksternal seperti sistem pembayaran, e-learning, atau alat manajemen penelitian.
Komunikasi antar microservices: Microservices yang saling terhubung melalui mekanisme asinkron (misalnya menggunakan message brokers seperti Kafka) memungkinkan komunikasi yang lebih efisien dan terdistribusi.
Arsitektur microservices menawarkan solusi untuk meningkatkan skalabilitas, efisiensi, dan fleksibilitas SIAKAD di institusi pendidikan tinggi. Dengan implementasi yang tepat, perguruan tinggi dapat mengoptimalkan layanan akademik, memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, dan mempersiapkan sistem untuk menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.
SIAKAD 4.0 adalah platform administrasi akademik yang telah dikembangkan terus menerus mengikuti perkembangan zaman. Hingga saat ini, berbagai metode pengoptimalan aplikasi sudah di terapkan pada SIAKAD 4.0 yang memungkinkan meningkatnya pengalaman akan kepuasan pengguna hingga pengoptimalan fitur fitur yang ada. Salah satunya adalah dengan adanya arsitektur yang sudah microservices. Dengan menerapkan microservices pada SIAKAD 4.0, skalabilitas, efisiensi, dan fleksibilitas pada SIAKAD 4.0 dapat menjadi keunggulan yang dapat dipertimbangkan oleh perguruan tinggi lainya sebagai pilihan yang tepat.
Optimalkan administrasi perguruan tinggi anda segera menggunakan SIAKAD 4.0 dengan fitur yang lengkap dan harga yang terjangkau SIAKAD 4.0 dapat menjadi pilihan tepat untuk perguruan tinggi berkembang maupun besar. Informasi lebih lanjut bisa hubungi Baggi 085881360796