Perguruan tinggi sebagai sebuah institusi pendidikan yang mengorganisir berbagai data yang kompleks untuk melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi pastinya banyak aktivitas serta data yang harus dikelola dengan baik. Data yang dimaksud diantaranya ialah data mahasiswa, data dosen, data nilai, data kurikulum, data pembayaran biaya kuliah, laporan-laporan rutin internal hingga data pelaporan ke DIKTI, dan masih banyak lagi data-data lain.
Tentunya untuk menunjang pengelolaan data tersebut perguruan tinggi membutuhkan sebuah sistem yang dirancang secara khusus untuk membantu mengoptimalkan tata kelola dan manajemen perguruan tinggi. Tidak hanya itu, sistem yang terintegrasi juga menjadi kunci untuk mengefisiensikan segala pekerjaan yang ada di perguruan tinggi, sehingga pengelolaan kebutuhan data perguruan tinggi dapat dihasilkan secara cepat dan akurat.
TANTANGAN PERGURUAN TINGGI TIDAK MEMILIKI SISTEM TERINTEGRASI
1. Pengelolaan Data yang Kompleks
Seperti yang sudah disebutkan diatas, perguruan tinggi adalah sebuah instansi pendidikan yang mengorganisir berbagai data yang kompleks. Tidak melihat dari banyak atau sedikitnya mahasiswa yang ada di perguruan tinggi tersebut, proses pengelolaan data pastinya dilakukan di setiap perguruan tinggi. Dengan data yang begitu kompleks, perguruan tinggi akan kewalahan jika harus mengelola data secara manual. Redudansi data dan ketidakakuratan data akan menjadi masalah baru ketika data yang diolah secara tidak baik.
2. Pengelolaan Data Secara Manual
Potensi terjadinya human error akan sangat tinggi ketika data diolah secara manual. Tidak hanya itu, masalah lain seperti redudansi data, data tidak lengkap, pengelolaan data yang membutuhkan waktu lama hingga menyebabkan ketidakakuratan data pasti terjadi ketika pengelolaan data tersebut secara manual. Selain itu, pengelolaan data secara manual juga dapat berdampak ketika proses pengambilan keputusan yang membutuhkan data pendukung secara cepat, namun tidak dapat tersajikan dengan cepat serta akurat. Hal ini akan menyebabkan, keputusan yang diambil akan tidak terimplementasikan secara optimal di perguruan tinggi.
Beberapa perguruan tinggi menilai bahwa kedua tantangan tersebut bukanlah sebuah masalah yang serius, serta penginputan data secara manual ini dapat menghemat biaya operasional perguruan tinggi. Pada kenyataannya hal ini bagaikan gunung es, yang secara tidak langsung menyimpan berbagai dampak negatif dikemudian hari. Mulai dari pelayanan yang dihasilkan akan buruk karena sering terjadinya kesalahan data, lalu pelayanan juga akan menjadi lambat karena pekerjaan harus dilakukan secara manual dan berulang, lalu penggunaan kertas yang banyak karena belum terdigitalisasi, hingga perguruan tinggi harus mempekerjakan banyak pegawai karena pekerjaan yang menumpuk.
Tantangan diatas ini adalah contoh kecil dari banyaknya dampak yang terjadi ketika perguruan tinggi tidak menggunakan sistem informasi akademik yang terintegrasi. Pastinya untuk memilih tidak menggunakan sistem bukan pilihan yang tepat baik dari sisi efisiensi pekerjaan ataupun biaya operasional.
3. Solusi Sistem Informasi Akademik yang Terintegrasi
Bila perguruan tinggi anda membutuhkan sistem informasi akademik yang terintegrasi serta terjangkau, tidak perlu khawatir lagi, Mataer Digital dengan bangga menghadirkan SIAKAD 4.0 menjadi sebuah solusi untuk perguruan tinggi agar dapat memiliki sistem informasi akademik yang terintegrasi dengan biaya yang sangat terjnagkau. Fitur yang diberikan juga lengkap untuk mengoptimalkan tata kelola dan manajemen perguruan tinggi!