Bandung, 20 Juni 2022. LLDIKTI Wilayah IV sangat berkepentingan dalam mendorong kelancaran pelaporan 100 persen semua perguruan tinggi di wilayah kerjanya ke dalam sistem baru Neo Feeder PDDIKTI dengan batas waktu yang mesti dipenuhi sampai dengan tanggal 31 Juni 2022. Bimbingan teknis percepatan 100 persen pelaporan PDDIKTI diikuti perwakilan 465 operator perguruan tinggi se Jawa Barat dan Banten. Hingga saat ini, kinerja pelaporan PDDIKTI oleh kampus-kampus di wilayah Jawa Barat dan Banten sudah mencapai 94 persen yang sudah 100 persen melakukan pelaporan. Jumlah persentasi tersebut tertinggi dibandingkan persentase pelaporan-pelaporan perguruan tinggi di semua LLDIKTI. Berarti hanya sekitar 40 an perguruan tinggi yang belum menuntaskan 100 persen pelaporan ke Neo Feeder PDDIKTI di lingkungan kerja Wilayah LLDIKTI IV. Hal tersebut disampaikan Dr Samsuri, MT, selaku Kepala LLDIKTI Wilayah IV dalam pengantar kegiatan Bimtek.
Dari 40 an perguruan tinggi tersebut, terakomodir persoalan-persoalan yang dihadapi perguruan tinggi dimaksud, antara lain, diantaranya masih kesulitan mengakses aplikasi Neo Feeder dan implementasinya, mengingat adanya perubahan teknologi tata kelola PDDIKTI dari Feeder ke Neo Feeder, sehingga membutuhkan penyesuaian sarana importer data ke dalam sistem tersebut.
Kesuksesan perguruan tinggi yang telah berhasil melakukan pelaporan 100 persennya pun masih kebanyakan dilakukan secara manual yang sangat merepotkan. Hal tersebut disampaikan oleh beberapa peserta yang secara kebetulan tata kelola sistem informasi di kampusnya belum memiliki fasilitas aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi Neo Feeder PDDIKTI. Bagi kampus-kampus yang sudah memiliki sarana tersebut bisa jadi tidak lagi bermasalah tentang kebutuhan pelaporannya.
Di kesempatan yang sama saat kegiatan bimtek, Mataer Digital memberikan layanan secara gratis kebutuhan percepatan pelaporan PDDIKTInya, dengan memberikan layanan Aplikasi importer Open Feeder. Aplikasi tersebut sangat membantu bagi operator-operator dalam mengimport data ke dalam sistem Neo Feeder secara massal. Melalui aplikasi tersebut, tidak lagi sulit operator melakukan percepatan 100 persen pelaporannya.
Hingga saat ini, lebih dari 1000 perguruan tinggi memanfaatkan aplikasi importer open feeder yang dipersembahkan oleh Mataer Digital – Suteki Technology secara gratis. Pengguna pun mendapatkan pendampingan tata cara implementasinya, bahkan lebih dari, tim technical support Mataer Digital juga memberikan layanan eksklusif tanpa biaya, menurut Devid Hardi saat mempresentasikan potensi importer Open Feeder kepada semua peserta dalam kegiatan bimtek.
Disampaikan juga oleh Devid, masih banyak tugas prioritas pengelola sistem informasi perguruan tinggi diluar kegiatan wajib pelaporan 100 persen PDDIKTInya, antara lain, perguruan tinggi mesti mampu mengoptimalkan sistem informasi akademik dan operasionalnya dengan terintegrasi secara optimal, diantara memiliki layanan aplikasi sistem akademik yang berkualitas. Sarana tersebut selain akan membantu tata kelola perguruan tinggi berbasis akreditasi, juga tentu akan lebih memaksimalkan tata kelola sistem keuangan dan urusan lainnya, yang berdampak terhadap kualitas tata kelola perguruan tinggi secara umumnya. Gunakan saja SIAKAD 4.0 versi Mataer Digital – Suteki Technology. Aplikasi tersebut memiliki kemutakhiran semua fitur-fiturnya yang mampu menghandling segala urusan lebih detail, mulai dari penerimaan mahasiswa baru hingga lulus. Akreditasi lancar, lanjut Devid // Dinifalah/red,-