Jakarta, 13 Mei 2022. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh gelar diskusi optimalkan tata kelola sistem informasi akademiknya bersama Mataer Digital, perusahaan pengembang teknologi sistem informasi akademik unggul. Diskusi yang diikuti Wakil Rektor yang membidangi pengembangan dan tata kelola akademik serta para pejabat terkait dibidang teknologi informasi di lingkungan Universitas Syiah Kuala tersebut, telah membuka kebutuhan dan potensi permasalahan yang dihadapi manajemen akademik, mengingat saat ini Unsyiah telah mengembangkan lebih dari 60 aplikasi yang digunakan dalam kegiatan operasionalnya dan belum terintegrasi maksimal, sehingga aplikasi-aplikasi tersebut cendrung melakukan pengulangan penginputan data yang sangat merepotkan dan berpotensi kesalahan data. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Teknologi Informasi Unsyiah saat mendiskusikan prospek kerjasamanya menggunakan Siakad 4.0.
Hal senada juga disampaikan oleh Devid Hardi selaku pakar teknologi Siakad 4.0, bahwa yang dihadapi Unsyiah saat ini, belum memiliki Pusat Sistem Informasi Akademik yang bersifat terbuka terhadap sistem lainnya. Open API ini sangat dibutuhkan oleh kampus sekelas Unsyiah yang memiliki jumlah mahasiswa lebih dari 20 ribu mahasiwa dengan varian prodi yang cukup banyak.Kelayakan penggunaaan Siakad 4.0 untuk layanan sistem informasi akademik Unsyiah sangat beralasan, mengingat aplikasi tersebut berbasis micro-services yang lebih mandiri dalam tata kelola potensi fitur-fiturmya. Sehingga dalam beban puncak sebuah kegiatan dalam aplikasi tidak mengganggu beban kegiatan bidang lainnya. Inilah kelebihan teknologi micro-services Siakad 4.0. Selain itu, aplikasinya juga memiliki fitur-fitur yang sangat lengkap dan detail, dirancang untuk mudah dapat diakses oleh sistem-sistem aplikasi lain, serta menjadi rumah besar pengelolaan dan pangkalan data perguruan tinggi. Aplikasi tersebut sangat cocok menerima semua aplikasi-aplikasi yang sudah dikembangkan Unsyiah secara terintegrasi. Lanjut Devid. //Dini Falah.red,-