Semarang, 2 Desember 2021. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di lingkungan Kementerian Agama RI berdiskusi mengikuti kegiatan Sharing Session Optimalisasi Pelaporan Feeder PDDikti dan EMIS di Semarang. Kegiatan diikuti 80 lebih kampus-kampus perguruan keagamaan islam negeri seluruh Indonesia.
Kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat PTKI Kemenag RI menarik perhatian semua peserta, mengingat masih banyak kampus-kampus keagamaan islam negeri, baik universitas, sekolah tinggi dan institut yang masih merasakan sistem informasi akademik dan manajemennya yang belum terintegrasi maksimal, termasuk saat melakukan kegiatan pelaporan wajib ke feeder PDDikti dan akses lainnya.
Praktisi Mataer Digital – Suteki Technology, Devid Hardi, menyampaikan tips memaksimalkan kegiatan pelaporan Feeder PDDikti dan EMIS. Disampaikan juga bahwa, kebanyakan perguruan tinggi keagamaan islam memilki sistem informasi akademik melalui sewa dari perusahaan penyedia aplikasi, tentu dengan kondisi yang hanya dapat memanfaatkan fitur-fitur layanan yang masih terbatas dan sulit terintegrasi dengan aplikasi lain, dampaknya, perguruan tinggi akan ketergantungan oleh perusahaan penyedia jika membutuhkan tambahan layanan fitur maupun untuk kegiatan penting lainnya. Sehingga butuh kejelian dalam memilih mitra penyedia. Jangan pilih kucing dalam karung, kata Devid.
Banyak andil terlaksananya kegiatan sharing session tersebut tak luput peran Dr. H.M. Adib Abdushomad, M.Ed, Ph.D, selaku Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat PTKI – Kemenag RI. Peningkatan kualitas umat islam dimulai dari pusat pendidikan. Modernisasi tata laksana penyelenggaraannya mesti mampu membaca kebutuhan kedepan dengan mengikuti perkembangan zaman. Profesionalisme pengelolaannya dibutuhkan.
Menyangkut dengan masih banyaknya kampus-kampus keagamaan islam negeri yang masih kurang optimal melakukan pelaporan Feeder PDDikti dan EMIS, menurut Adib, kampus mesti lebih terbuka memanfaatkan teknologi perkembangan zaman. Tata kelola sistem informasi mesti up to date yang berdampak kualitas pelayanan dan penjaminan mutu. -Red/Buyg