Yogyakarta, 24 November 2021. Proses pengembangan layanan sistem informasi Feeder PDDikti banyak dirasakan semua pihak menyulitkan para perguruan tinggi swasta. Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, Bimo Widyo Andoko, dalam pengantar kegiatan forum diskusi bersama kampus-kampus swasta di wilayah Yogyakarta. Menurutnya, ”Kondisi perguruan tinggi swasta di wilayah yang menjadi pengawasannya tersebut masih banyak yang belum memanfaatkan teknologi sistem informasi yang terintegrasi baik dengan berbagai kegiatan operasional kampus, sehingga para perguruan tinggi masih sering melakukan penginputan secara mengulang dalam proses pelaporan ke feeder PDDikti. Begitu juga pelaporan-pelaporan lain yang harus dilakukan, seperti mengisi data untuk ke dalam sistem SISTER, borang BKD dan lain-lain. Padahal, jika kampus memiliki pusat pangkalan data yang lengkap dan memiliki fasilitas pangkalan data yang dapat terintegrasi, kampus tidak akan merasakan kesulitan tersebut. Kesulitan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kewajiban kegiatan pelaporan kampus kepada pemerintah melalui sarana Feeder PDDikti.”
Beberapa peserta juga banyak yang masih menyayangkan, sulitnya untuk mendapat fasilitas sistem informasi terintegrasi dimaksud, mengingat jika mengembangkan sendiri, tentu tidak semua kampus memiliki kemampuan tersebut.
Berbagai solusi disampaikan Dini Falah selaku pelaku penyedia sarana teknologi sistem informasi akademik SIAKAD 4.0. ”Kampus tidak lagi perlu repot dalam mendapat hal tersebut, mengingat saat ini, SIAKAD 4.0 sangat mudah didapatkan, dengan kemampuan layanan yang dapat mengakomodir semua kebutuhan kegiatan kampus. Penggunaan SIAKAD 4.0 dapat dilakukan melalui sistem sewa bulanan dengan harga yang terjangkau,” Sambung Dini. -red/selim.